Rangkaian Pengusir Nyamuk adalah rangkaian elektronika
yang tersusun dari beberapa rangkaian flip flop. Rangkaian ini hanya
menggunakan flip flop dengan bentuk gelombang yang tidak simetri
sehingga di peroleh frekuensi dasar 5 KHz dengan komponen harmoniknya.
Komponen osilator yang terdapat pada rangkaian buzzer juga harus di
hilangkan, sehingga bunyi yang nantinya di hasilkan sama seperti
rangkaian fli flop pada umumnya.
Rangkaian pengusir nyamuk sederhana hanya membutuhkan komponen utama
sebagia ini dari rangkaian tersebut adalah dua resistor. Prinsip kerja
rangkaian nyamuk ialah menghasilkan suara dengan frekuensi tinggi yang
hampir mirip dengan suara nyamuk jantan. Itu di karenakan nyamuk yang
sering menggigit manusia adalah nyamuk betina.
Gambar Skema Rangkaian Pengusir Nyamuk
Daftar komponen yang diperlukan :
R1 = 10K
R2 = 680 ohm 1/4watt
R3 = 1oo ohm 1/4watt
D1 = IN4001
P1 = potensio lineir
C1 = 0,01mf
Tr1 = UJT2646
Tr2 = BC548
Ls = tweeter
Rangkaian Pengusir Nyamuk
di dasarkan pada teori bahwa serangga seperti nyamuk dapat di hilangkan
dengan menggunakan frekuensi suara delam rentang 20 KHz ultrasonik.
Komponen lainnya adalah PLL IC CMOS 4047 yaitu kabel sebagai osilator
yang bekerja di 22 KHz. Sebuah penguat simetri pelengkap yang terdiri
dari empat transistor digunakan untuk memperkuat suara.
IC CD4047B mampu beroperasi baik dalam modus monostable atau astabil.
Hal ini membutuhkan sebuah kapasitor eksternal (antara pin 1 dan 3) dan
resistor eksternal (antara pin 2 dan 3) untuk menentukan lebar keluaran
dalam modus monostable dan frekuensi output dalam modus astabil.
Operasi astabil diaktifkan secara tingkat tinggi pada input astabil
atau tingkat rendah pada input astabil. Frekuensi output (pada siklus
kerja 50%) di Q dan output Q ditentukan oleh komponen waktu. Sebuah
frekuensi dua kali lipat dari Q tersedia di Output Oscillator; siklus
kerja 50% tidak dijamin.
Operasi monostable diperoleh bila perangkat dipicu oleh rendah ke
tinggi transisi pada masukan pemicu atau tinggi tolow transisi pada
input memicu b. Perangkat dapat retriggered dengan menerapkan transisi
rendah ke tinggi simultan untuk baik pemicu dan masukan retrigger.
Demikian penjelasan singkat dari rangkaian pengusir nyamuk, semoga rangkaian kali ini berguna dan dapat membasmi nyamuk yang ada di rumah kita.
Rangkaian Konverter
dari DC (arus searah) ke DC pada sistem tenaga listrik dewasa ini
memang sangat dibutuhkan. Hal tersebut dapat kita jumpai pada berbagai
alat elektronik rumah tangga disekitar kita. Salah satu alat yang
berhubungan dengan tegangan DC tersebut diantaranya adalah konverter DC
ke DC. Dengan rangkaian konverter DC ke DC tersebut, kita dapat membuat
dan juga memiliki konverter yang dapat menyuplai sistem catu daya pada
mobil. Rangkaian ini merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika
daya yang dapat berfungsi sebagai mengkorversi tegangan masukan searak
konstan menjadi tegangan keluaran searah yang bisa divariasikan
berdasarkan perubahan duty cycle pada rangkaian control.
Sumber tegangan DC dari dari konverter DC ke DC bisa diperoleh dari
baterai ataupun dengan menyearahkan sumber tegangan AC yang kemudian
dihaluskan dengan filter kapasitor yang dapat mengurangi riak (ripple).
Secara garis besar, rangkaian konverter DC ke DC ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu tipr linier dan juga tipe peralihan
(switching). Pengubah daya DC ke DC dengan tipe peralihan atau yang
dikenal juga dengan DC chopper ini dapat dimanfaatkan, terutama dalam
penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan
permintaan beban.
Gambar Skema Rangkaian Konverter
Komponen yang digunakan dalam menjalankan fungsi penghubung tersebut
yaitu switch (solid state electronic switch), misalnya seperti
Thyristor, IGBT, MOSFET dan GTO. Berdasarkan pada arah aliran arus
tegangannya, DC chopper diklasifikasikan menjadi lima bagian, yaitu DC
Chopper kelas A, DC Chopper kelas B, DC Chopper kelas C, DC Chopper
kelas D dan DC Chopper kelas E. Rangakaian konverter DC ke DC secara
garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yakni yang
terisolasi dan tak terisolasi, atau dengan istilah direct converter
untuk tak terisolasi dan indirect converter untuk terisolasi.
DC Chopper sendiri memiliki kelebihan, yaitu pada pengubah daya
secara jauh lebih efisien dan pada pemakaian komponen yang lebih kecil.
Akan tetapi dalam penggunaan switching pada DC chopper tersebut dapat
menimbulkan adanya harmonisasi pada sisi number ataupun pada sisi
keluarannya itu sendiri. Demikian artikel mengenai rangkaian konverter, semoga bermanfaat
Rangkaian Senter LED
untuk saat ini memang menjadi lampu paling trendi, cahaya terang dengan
warna putih yang dihasilkannya memang menjadi isu di masa depan untuk
menggunakan peralatan rumah yang mewajibkan ramah lingkungan, biak
berupa bahan dasar maupun setelah masa pakai habis. LED sendiri termasuk
dalam jenis dioda semi konduktor yang hingga saat ini banyak digunakan
di dunia elektronika, terutama digunakan sebagai indikator. Dan seiring
dengan perkembangan waktu, kini LED banyak digunakan sebagai penerangan
pengganti lampu neon maupun lampu pijar yang membutuhkan daya yang cukup
besar. Selain dinilai lebih awet, daya yang dibutuhkan LED jauh lebih
kecil sehingga sangat hemat terhadap penggunaan energi listrik.
Contoh Skema Rangkaian Senter LED
Berbeda halnya dengan lampu pijar ataupun lampu neon, LED memiliki
kecenderungan plorarisasi yang memiliki kutub positif dan kutub negatif,
sehingga apabila ingin menghidupkan lampu LED harus diberi arus maju
(forward). Pada rangkaian senter LED ini, apabila diberi arus
terbalik (reverse) maka chip yang terdapat di dalam LED tidak akan
mengeluarkan emisi cahaya, bahkan apabila tegangan terlalu besar akan
menyebabkan senter LED tersebut akan rusak. Tak hanya itu, walaupun LED
diberikan arus maju akan tetapi arusnya terlalu besar maka LED juga akan
cepat rusak. Maka dibutuhkan tahanan (resistor) untuk membatasi arus.
Setiap warna pada LED memiliki karakteristik tersendiri, seperti
besarnya drop tegangan dan arus yang dibutuhkan untuk membuat chip yang
terdapat di dalam LED menghasilkan emisi cahaya.
Semakin tinggi terang yang dihasilkan oleh jenis LED, maka semakin
besar pula drop tegangan dan arus yang dibutuhkannya. Karena perbedaan
karakteristik itulah, maka membuat rangkaian seri agar LED menyala
dengan normal. Namun cukup sulit, pasalnya besarnya cahaya yang
dihasilkan akan mengalami perbedaan, bahkan pada setiap bagian lampu LED
dapat tidak menyala atau redup. Untuk mencegah hal tersebut terjadi,
LED yang berwarna beda harus dipasang secara paralel dengan resistor
pembatas yang disesuaikan dengan kebutuhan arus pada LED. Demikian info
mengenai rangkaian senter LED kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi Anda semua.
Rangkaian Lampu Hias
untuk kali ini akan membahas mengenai pembuatan rangkaian lampu hias
berjalan. Lampu hias berjalan sendiri merupakan sebuah rangkaian
elektronika yang sering dijadikan berbagai hiasan. Pada dasarnya, samua
lampu hias menggunakan prinsip kerja yang sama dengan lampu berjalan
pada umumnya, yaitu memanfaatkan kondisi keluaran yang bergantian atau
shift register, sehingga dengan kondisi tersebut dapat dibuat kombinasi
yang cukup bervariasi antara lampu yang satu dengan yang lainnya.
Sebenarnya untuk membuat rangkaian ini sangatlah mudah, Anda tak perlu
berpikir keras untuk menganlisa kerja pada rangkaian untuk menghasilkan
hasil yang maksimal.
Yang dibutuhkan pertama kali adalah rangkaian penghasil sinyal clock
dan juga rangkaian penghasil keluaran atau sift register yang
bergantian. Anda dapat menggunakan oscilator transistor atau dapat juga
menggunakan rangkaian astable IC 555 sebagai penghsil sinyal clock.
Untuk mendapatkan keluaran yang memiliki logika bergilir, dapat juga
menggunakan IC 4017 yang memang paling sering digunakan dalam rangkaian lampu hias berjalan. IC 4017 sendiri memiliki 10 keluran yang tercacah secara bergiliran, yaitu mulai dari O0 (pin 3) hingga O9 (pin 11).
Contoh Skema Rangkaian Lampu Hias
Rangkaian lampu hias berjalan ini menggunakan sepuluh buah lampu led
yang digunakan sebagai indicator keluaran. Untuk cepat tidaknya kedipan
lampu ditentukan oleh nilai dari R1, C1 serta VR1. Semakin besar nilai
tersebut, maka akan semakin panjang jangka waktu dan begitu pula
sebaliknya. Keluaran dari IC 4017 ini memiliki supply arus yang terbatas
sehingga harus ditambahkan dengan rangkaian driver sebagai switching
pada arus beban yang lebih besar. Selain itu, pada rangkaian lampu hias
ini, rangkaian driver tersebut bisa menggunakan transistor, relay maupun
SCR.
Apabila menggunakan SCR, maka terlebih dahulu menyearahkan supply PLN
220 volt dengan menggunakan rangkaian penyearah, selain itu dapat pula
menggunakan dioda 4007 sebanyak empat buah untuk membuat rangkaian
penyearah tersebut. Namun apabila menggunakan relay, maka tidak perlu
menyearahkan dari tegangan jala-jala 220 volt. Demikian sedikit ulasan
mengenai rangkaian lampu hias khususnya lampu hias jalan, semoga dapat menginspirasi Anda.
Rangkaian Penguat Daya
merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk menguatkan atau
memperbesar sinyal masukan. Akan tetapi, proses yang terjadi sebenarnya
adalah sinyal input direplika atau di copy lalu kemudian direka kembali
menjadi sebuah sinyal yang lebih besar dan tentunya lebih kuat. Penguat
daya biasanya digunakan pada rangkaian elektronika sebagai penguat
sinyal informasi sebelum dikirmkan, sehingga penguat daya ini sangat
penting, mengingat informasi yang dikirimkan dapat langsung sampai ke
tujuan tanpa ada yang terhilang di tengah jalan.
Salah satu contoh yaitu penguat daya audio (power aplifier) yang
merupakan pesawat elektronika yang memiliki fungsi sebagai penguat
sinyal suara yang berasal dari tape recorder, radio, CD player, preamp
mic atau sebagainya. Pada saat tertentu alat elektronika tersebut
nantinya akan mengalami penurunan akibat seringa digunakan atau lainnya,
penurunan tersebut dapat berupa kekuatan suara yang keluar dari
perangkat tersebut. Agar pada rangkaian penguat daya kembali memiliki output besar, maka harus didorong dengan perangkat tambahan.
Gambar Skema Rangkaian Penguat Daya
Hal tersebut tentunya membutuhkan power amplifier atau penguat daya.
Dengan menggunakan penguat daya 50 watt dirancang berdasarkan diagram
aplikasi lembar data LM3876. Beberapa modifikasi dari rangkaian tersebut
telah dibuat agar nantinya menghasilkan kinerja yang lebih baik. Untuk
rangkaian penguat daya ini dibekali dengan bipolar kapasitor
elektrolitik C7 yang merupakan masukan dari DC kapasitor decoupling. R4
merupakan resistansi masukan, sedangkan R2 dan R1 dari kapasitor
elektrolitik bipolar C5 membentuk rangkaian umpan balik.
Untuk C1, C2 merupakan filter / by pass kapasitor untuk rel pasokan
positif, sedangkan pada C4 dan C3 adalah filter / by pass kapaistor
untuk suplay negatif. Resistor mengumpan balik R2 dan menetapkan gain
dari penguat. Sedangkan L1 memberikan impedansi tinggi terhadap
frekuensi yang tinggi, sehingga R7 dapat memisahkan beban kapasitif.
Untuk R3 adalah resistansi bisu yang dapat memungkinkan 0,5 mA yang
dapat di tarik dari pin 8 untuk dapat mengaktifkan fungsi bisu OFF. S1
adalah saklar bisu, sedangkan resistor R6 dan kapasitor K8 membentuk
jaringan Zobel yang dapat meningkatkan stabilitas frekuensi tinggi
penguat dan tentu saja mencegah osilasi.
Demikian sedikit info mengenai rangkaian penguat daya, semoga membantu.
Skema Rangkaian TV
tidak dapat dipisahkan dari gambar yang biasa kita lihat dilayar kaca,
yang merupakan hasil dari produksi sebuah kamera. Objek gambar yang
dihasilkan tersebut ditangkap dengan lensa kamera dan dipisahkan menjadi
tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (G = Green), biru (B =
Blue). Dari hasil tersebut dipancarkan oleh televisi (transmitter) yang
berupa sinyal cromynance, sinyal luminance serta syncronisasi. Nantinya
sinyal listrik yang diterima akan diterima menjadi objek gambar utuh
yang sesuai dengan objek yang ditransmisikan. Selain gambar, pemancar TV
juga membawa sinyal suara yang dutransmisikan bersama dengan sinyak
gambar. Kelompok frekuensi yang ditetapkan bagi sebuah stasiun pemancar
untuk transmisi sinyal, disebut dengan saluran (channel).
Gambar Skema Rangkaian TV
Masing-masing memiliki sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang
frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial, antara
lain : VHF bidang frekuensi rendah dengan saluran 2 hingga 6 (54 – 88
MHz), VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 hingga 13 (174 – 216 MHz)
dan UHF saluran 14 hingga 83 (470 – 890 MHz). Pada Skema rangkaian TV
terdapat 3 sistem pemancar TV, yaitu National Television System
Committee (NTSC) yang digunakan USA, Phases Alternating Line (PAL)
digunakan Inggris, serta Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan
Perancis. Untuk prinsip kerja penerima TV tergantung pada merk yang
digunakan, namun secara garis besar blok-blok tersebut memiliki fungsi
sebagai berikut : Pertama, Antena TV untuk menangkap sinyal Rf dari
pemancar televisi, dan diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu
Antena Yagi, Antena Perioda Logaritmis, dan Antena Lup.
Yang kedua Rangkaian Penala (Tuner), yang terdiri dari frekuensi
tinggi (penguat HF), pencampur (mixer) dan osilator local. Ketiga,
Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency) yang berfungsi sebagai
penguat sinyal. Keempat, Rangkaian detektor video, berfungsi pendekti
sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selanjutnya,
Rangkaian penguat video yang berfungsi sebagai penguat sinyal luminan
yang berasal dari detector video. Kemudian rangkaian AGC (Automatic Gain
Control) yang berfungsi untuk menstabilkan sendiri input sinyal
televisi yang berubah-ubah sehingga outpun yang dihasilkan tidak tetap
atau konstan.
Demikian beberapa rangkaian yang terdapat pada skema rangkaian TV, semoga bermanfaat.
Rangkaian Bel Pintu kali ini menggunakan bel pintu polyponik, dimana skema yang digunakan berupa rangkaian elektronik berbentuk bel yang dapat menghasilkan atau mengeluarkan suara pada saat bel ditekan. Bunyi yang yang dihasilkan tersebut dibangkitkan oleh multivibrator 01-02. Untuk multivibrator ini dikendalikan oleh register IC1. Untuk keperluan IC1 tersebut, maka jalan keluar dari IC1 harus dihubungkan pada multivibrator melalui potensiometer P1 hingga P4 serta dioda D1 hingga D4. Register akan segera melangsungkan informasi yang diterima pada jalan masuk D saat berlangsungnya tebing negatif dari bunyi bel (clock impulse), maka secara berurutan multivibrator dikemudikan melalui P1 hingga P4.
Nantinya D1 hingga D4 akan berguna untuk mengisolasi jalan keluar pada saat jalan keluar bertaraf rendah atau nol (0). Bunyi- bunyi bel bagi register dihasilkan oleh isolator yang dibangun dengan NAND 3 dan NAND 4. Sedangkan kondensator-kondesator C5 dan C6 menentukan periode atau waktu (jarak antara satu nada dengan nada berikutnya). Apabila pada rangkaian bel pintu saklarnya dipencet, maka flip flop (pintu NAND 1 dan NAND 2) diset atau dihidupkan, dan osilator (NAND3 dan NAND 4) dinyalakan. Gambar Skema Rangkaian Bel Pintu
Pada saat pertama kali dinyalakan, jalan masuk D dari IC1 terdapat sinyal satu (1) karena Q3 tersumbat. Bunyi bel pertama akan menggeser taraf (1) tersebut ke jalan keluarnya, maka katoda D1 memperoleh potensial positif, sehingga Q3 menghantar hal ini menyebabkan jalan masuk D berubah menjadi nol (0) sehingga untuk selanjutnya hanya ada satu (1) yang bergeser pada register geser IC1. Pada rangkaian bel pintu polyponik ini, pada saat denyut bel yang ke empat (4), maka jalan keluar 9 menjadi 1, dan 8 menjadi 0. Maka flip-flop (NAND 1 dan NAND 2) di reset atau dilepas dan osilator (NAND 3 dan NAND 4) dimatikan. Namun jumlah perlawanan pengeras suara dan juga R12 jangan sampai kurang dari 8 ohm. Nada-nada nantinya yang keluar (mi-do-re-sol) dapat diganti urutannya dengan cara mengubah potensio-potensio P1 dan juga P4. D5 serta D6 bekerja agar tebing-tebing denyut nada menjadi curam, dengan begitu nada yang dihasilkan akan terasa lebih jernih. Sedangkan C3 dan C4 berguna untuk mencegah timbulnya osilasi liar. Demikian sedikit info mengenai rangkaian bel pintu kali ini, semoga dapat menambah wawasan kita.
Rangkaian Genset
atau tepatnya rangkaian ATS genset ini merupakan suatu rangkaian yang
akan secara otomatis dapat memindahkan sumber tegangan dari PLN menuju
ke generator apabila telah terjadi pemutusan atau putusnya sumber
tegangan dari PLN. Apabila kita memiliki catu daya lebih dari satu,
serta pula memiliki back up power seperti menggunakan sumber dari PLN
atau memiliki back up oleh generator penggerak bensin atau diesel, maka
tentu saja kita harus secara bergantian dalam menggunakan kedua sumber
tersebut. Biasanya dapat menggunakan handle cam switch atau bisa pula
change over switch (COS) untuk melakukan pergantian tersebut.
Namun dalam perkembangannya, dalam dunia elektrikal dewasa ini memang
akhirnya dapat membuat beberapa kemudahan, seperti automatic yang lazim
disebut dengan auto transfer switch atau ATS yang memiliki fungsi
secara automatic dalam memindahkan daya sesuai dengan kebutuhan dengan
tanpa harus menggunakan rangkaian genset terutama ATS genset.
Selain itu, rangkaian ini juga dapat ditambahkan dengan AMF atau
Automatic Main Failure yang biasanya digunakan dalam mengontrol kendali
terhadap generator back up yang biasa diberikan untuk memberikan
perintah hidup atau pun mati pada mesin generator tersebut.
Gambar Skema Rangkaian Genset
Di dalam rangkaian ATS tersebut biasanya pula dibedakan atas
kapasitas daya yang memang dibutuhkan, atau Phasa serta pula Ampere yang
melalui panel tersebut. Untuk membuat rangkaian ini tidak lah terlalu
susah, terlebih lagi bagi yang memiliki dasar-dasar mekanik dan juga
elektronika. Akan tetapi, pada dasarnya dalam membuat rangkaian genset
tentu memerlukan penalaran logika matematika dalam merangkai bebrapa
alat, seperti timer, relay, bahkan pula kontraktor. Dan biasanya alat
tersebut merupakan alat seperti pemutus hubungan atau saklar.
Fungsi dari rangkaian ini sebenarnya sangatlah sederhana dan juga
begitu simpel, rangkaian tersebut akan bekerja pada saat sumber listrik
dari PLN mati atau mengalami masalah, sehingga membuat genset akan aktif
atau hidup. Dan ATS inilah yang nantinya menyalakan listrik tersebut,
sama halnya apabila sumber listrik dari PLN kembali menyala maka mesin
ATS tersebut akan mematikan generator dan kembali menghidupkan lagi
listrik dari aliran PLN.
Demikian ulasan mengenai rangkaian genset, semoga dapat menambah informasi bagi Anda
Gambar Skema Rangkaian Mesin Motor
Pada dasarnya ada 3 komponen penting dalam rangkaian mesin motor
yang sangat mendukung jalannya kontruksi mesin motor. Bagian yang
berada di paling atas dari kontruksi mesin adalah kepala silinder.
Kepala silinderini memiliki fungsi sebagai penutup atau pelindung dari
lubang silinder di bagian blok silinder yang juga bertugas untuk menjaga
komponen lainnya yang pastinya memiliki peranan tidak kalah penting di
dalam rangkaian mesin motor tersebut. Silinder ini biasanya menggunakan
bahan aluminium yang akan bertumpu di blok silinder yang digabungkan
dengan baut. Pada kedua bagian ini akan dipasang paking atau gasket yang
bertujuan untuk menutup ruang bakar saat melakukan kompresi. Biasanya
juga terdapat perbedaan untuk mesin 2 tak dan 4 tak.
Untuk bagian kepala
silinder 2 tak memiliki bentuk kontruksi lebih sederhana dibanding
mesin 4 tak.
Bagian terpenting kedua adalah blok silinder yang terletak diantara
kepala silinder dan juga bak engkol. Pada bagian tengah blok silinder
ada lubang piston untuk melakukan kerja pada mesin. Nah, biasanya blog
silinder ini akan diletakkan pelapis logam khusus yang berfungsi untuk
mengurangi tingkat keausan yang disebabkan gesekan dengan bagian piston
serta piston ring. Ketiga adalah bagian poros engkol yang terletak pada
bagian paling bawah di kontruksi mesin. Pada bagian bak engkol tersebut
ada rangkaian mesin motor yang dibuat secara komplit.
Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian mesin motor, semoga
artikel rangkaian ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi anda
semua.
Rangkaian laser memang sangat berguna untuk keamanan lingkungan. Seperti kita ketahui
jika menjaga keamanan lingkungan adalah kewajiban setiap warga. Setiap
warga berkewajiban menjaga lingkungannya dari upaya pihak-pihak pengacau
lingkungan seperti pencuri dan perampok. Pada dasarnya menjaga keamanan
lingkungan itu penting karena dengan rasa aman akan membuat keadaan
warga dan sekitarnya menjadi tenteram serta hidup akan terasa nyaman.
Keadaan akan berbalik apabila keadaan lingkungan sudah tidak aman,
pastinya kehidupan juga akan menjadi kacau.
Pada dasarnya, alat pengamanan lingkungan yang berbasis Photodiode
atau laser dapat digunakan untuk memberikan alarm peringatan ketika
seseorang melewati kawasan yang dilindungi. Jadi, rangkaian ini tetap
siaga melalui sinar laser atau sinar infra merah yang difokuskan pada
Photodiode tersebut. pada saat sorotan sinar terganggu, nantinya alarm
akan terpicu sehingga memberikan sinyal kepada alarm. Rangkaian laser
memang sangat berguna apalagi untuk pengamanan ruangan seperti museum
atau barang lainnya. Pencuri yang selalu mematikan lampu ketika mencuri
pastinya dapat dideteksi oleh rangkaian ini. tentunya pencuri tidak akan
menduga hal yang semacam ini.
Gambar Skema Rangkaian Laser
Rangkaian ini menggunakan Photodiode PN dalam modus reverse bias
untuk mendeteksi intensitas cahaya. Keberadaan Laser atau sinar infra
merah nantinya akan membuat Photodiode bekerja dan memberikan bias dasar
ke T1. Transistor T1 NPN bekerja dan mengambil reset pin 4 dari IC1.
Sebagai tambahan, IC1 adalah kabel sebagai osilator astable menggunakan
R3, C3 dan VR1. Osiliator astabil hanya beroperasi ketika pin menjadi
tinggi. Pada saat sorotan Laser atau infra merah istirahat, seluruh
Photodiode akan berhenti dan T1 mati. Pada saat bersamaan, tegangan
kolektor T1 kemudian naik dan memungkinkan IC1. Sedangkan pulsa output
dari IC1 mengemudikan nada speaker sehingga alarm akan dihasilkan. Pada
saat bersamaan, pemancar infra merah dapat memancarkan sinar inframerah
hingga 5 meter jika LED IR Infrared diapit tabung hitam.
Nah, sudah jelas kan rangkaian untuk keamanan di lingkungan Anda?
Semoga tips mengenai rangkaian laser diatas bermanfaat bagi Anda.
Rangkaian adaptor memiliki pengertian sebagai sebuah rangkaian yang berguna untuk
mengubah tegangan AC menjadi DC. Biasanya rangkaian ini menjadi sebuah
alternatif pengganti dari tegangan DC. Salah satu contohnya, yaitu
baterai dan accumulator. Adaptor juga banyak digunakan pada amplifier,
radio, pesawat televisi mini, serta perangkat elektronik lainnya. Kalau
dibandingkan dengan rangkaian lain, sebenarnya rangkaian adaptor
merupakan rangkaian yang lebih praktis dan tidak terlalu besar. Karena
itulah rangkaian adaptor lebih mudah dipakai oleh semua orang. Sehingga
dengan menggunakan rangkaian adaptor, akan banyak sekali keuntungan yang
akan anda dapatkan. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
kelebihan yang terdapat pada rangkaian adaptor.
Gambar Skema Rangkaian Adaptor
Beberapa kelebihan yang dimiliki rangkaian adaptor,
misalnya, ketika menggunakan baterai baru atau accumulator akan menjadi
lebih praktis untuk dihubungkan. Hal tersebut karena adaptor bisa
diambil dari sumber tegangan AC yang berada pada rumah kita
masing-masing. Dimana pada setiap rumah, saat ini telah memiliki aliran
listrik. Tidak hanya itu saja, rangkaian adaptor juga masih memiliki
kelebihan yang lainnya. Misalnya saja, rangkaian adaptor memiliki jangka
waktu yang lebih lama. Tetapi hal tersebut baru bisa terjadi asalkan
terdapat tegangan AC. Karena tegangan AC ini akan menjadi sebuah
kebutuhan primer yang akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Selain dua kelebihan yang disebutkan tadi, rangkaian adaptor juga masih
memiliki kelebihan-kelebihan yang lainnya.
Rangkaian adaptor sendiri memiliki beberapa bagian. Yang pertama ada
bagian input yang terdiri dari jack dan kabel input. Kemudian yang kedua
ada bagian penurun tegangan, yaitu bagian yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC menjadi tegangan yang lebih kecil. Selanjutnya,
ada bagian penyearah. Pada bagian ini berfungsi untuk menghilangkan
tegangan AC yang masih lewat. Lalu keempat terdapat bagian output yang
berfungsi sebagai keluaran berupa DC. Besar keluaran DC ini sesuai
dengan tegangan output pada trafo step down yang diatur oleh rotary
switch sesuai yang diinginkan.
Sekian dahulu sedikit ulasan mengenai rangkaian adaptor. Semoga bahasan mengenai rangkaian adaptor ini dapat berguna bagi anda semua.
Rangkaian flip-flop adalah rangkaian yang memakai trigger, yang akan menghasilkan angka
logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya. Keadaan ini diakibatkan karena
salah satu atau dari kedua angka tersebut dimasukkan. Kapasitasnya
sendiri adalah satu bit. Tetapi hal tersebut hanya berlaku ketika salah
satu dari daya mereka masing-masing terhubung ataupun terpasang. Jika
dibandingkan dengan fungsi dari gerbang logic dasar serta kombinasi,
sudah pasti jauh berbeda. Ini karena keluaran dari flip flop
sering menggantung di keadaan awal. Keadaan ini bisa juga menjadi
kondisi memori atau tidak berubah keluarannya. Ini bisa menjadi penyebab
kenapa flip flop sering dipakai untuk elemen memori.
Gambar Skema Rangkaian Flip Flop
Prinsip kerja dari rangkaian ini dapat dibandingkan dengan prinsip
kerja dari transistor sebagai saklar. Ini karena keduanya memiliki
prinsip kerja yang hampir sama. Yakni, ketika rangkaian diberi tegangan,
maka salah satu dari kondisi transistornya menjadi hidup. Keadaan ini
pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang turut memiliki
ketinggian muatan yang lebih jika dibandingkan dengan komponen lainnya.
Lebih rinci lagi mengenai prinsip kerja rangkaian flip flop
adalah, kapasitor yang ketinggian muatannya lebih akan menyebabkan
lepasnya muatan listrik terlebih dahulu setelah itu barulah terjadi
hubungan antara kaki transistor dengan kapasitor yang kondisinya
sekarang on. Anda dapat mengubah memori yang terdapat pada flip flop,
tetapi anda harus memberikan clock pada masukannya.
Rangkaian dasar yang berupa latch yang akan menjadi sebuah penyusun
dari flip flop. Jenis latch yang digunakan merupakan jenis RS. Jenis
latch tersebut biasa digunakan karena bisa dibentuk di gerbang logic NOR
dan NAND. Hal tersebut berbeda dengan fungsi awal yang bergantung
dengan kondisi tertentu. Keadaan tersebut juga yang mengakibatkan
keluaran tidak berubah. Jika latch di kedua kaki memiliki logic 0, maka
akan menyebabkan keluaran flip flop tidak berubah atau sama seperti
dengan keadaan semula. Tetapi jika sebaliknya yang terjadi, maka akan
menyebabkan keluaran dari flip flop tidak bisa ditentukan.
Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian flip flop, semoga artikel rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.
Rangkaian alarm sentuh merupakan sebuah alarm yang memiliki banyak sekali fungsi dan manfaat bagi kehidupan sehari-hari manusia. Biasanya alarm ini digunakan sebagai sebuah tanda akan suatu hal. Bisa menjadi sebuah bel pintu, alarm di sebuah tempat, alarm untuk jam kerja atau belajar, alarm maling, dan lain sebagainya. Rangkaian alarm sentuh akan menjadi sebuah alarm yang dapat bekerja serta efektif. Ini karena rangkaian alarm sentuh bekerja melalui sentuhan. Yang pastinya, rangkaian alarm sentuh akan berbeda dengan rangkaian alarm lainnya yang pernah anda ketahui. Meskipun begitu, rangkaian alarm sentuh ini juga memiliki kesamaan dengan rangkaian alarm lainnya yaitu dapat menghasilkan musik atau melodi ketika disentuh.
Cara kerja dari rangkaian alarm sentuh antara lain, yakni ketika tangan anda meraba titik sentuh, maka rangkaian akan menghasilkan suara musik pada speaker piezo. Kalau anda ingin membuat rangkaian alarm sentuh, tidak perlu bingung dengan bahan karena rangkaian ini menggunakan komponen dalam jumlah yang tidak banyak. Cocok sekali untuk anda yang masih pemula dalam urusan merangkai komponen elektronika. Rangkaian alarm sentuh ini dijamin dapat meningkatkan pengalaman anda di bidang elektronika. Dalam kisaran normal, speaker tidak akan bekerja ketika ditekan. Tetapi berbeda dengan titik A pada Q1 dan Q2 yang akan mengalir dan bekerja. Kalau anda merasa bingung, anda bisa mencoba mencari bagan dari rangkaian alarm sentuh ini.
Gambar Skema Rangkaian Alarm Sentuh

Rangkaian Alarm Sentuh
Seperti yang sudah diketahui, rangkaian alarm sentuh ini memiliki banyak sekali kegunaan. Rangkaian alarm sentuh tidak hanya dirakit sebagai mainan. Tetapi juga dapat dikonversi menjadi sebuah alat untuk memperingatkan orang-orang akan sesuatu. Salah satu ide unik dengan menggunakan rangkaian alarm sentuh adalah dengan menggunakannya sebagai tanda seseorang masuk ke dalam sebuah ruangan. Anda tinggal menyesuaikan dengan gaya tali di kenop pintu. Nantinya anda akan tahu ketika ada orang yang masuk ke dalam ruangan. Dengan begitu keamanan pun menjadi lebih meningkat. Selain itu, rangkaian alarm sentuh masih bisa dimanfaatkan oleh banyak hal lainnya.
Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian alarm sentuh, semoga artikel rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.
Rangkaian anti maling merupakan alat multifungsi yang bisa mengamankan kendaraan dan barang
berharga Anda lainnya. Rangkaian yang menggunakan radio FM kontrol ini
bisa digunakan juga sebagai anti pencurian yang bisa dipasang di
kendaraan apapun yang pastinya mempunyai sistem suplai DC sebesar 6
hingga 12 volt. Tentu saja rangkaian ini bisa dipasang di kendaraan
seperti motor atau mobil yang akan memberikan peringatan dini ketika
kendaraan Anda akan dicuri. Untuk mencegah pencurian kendaraan bermotor
yang bisa saja menimpa Anda, tentunya Anda harus lebih cerdas dari para
maling. Sebagai antisipasi, Anda disarankan mengunakan atau memasang
perangkat keamanan kendaraan bermotor berupa rangkaian alarm anti maling
ini yang bisa membantu anda.
Gambar Skema Rangkaian Anti Maling
Di dalam rangkaian ini, digunakan komponen unit receiver CXA1019
dimana komponen IC tunggal menggunakan modul radio FM yang pastinya bisa
anda temukan di toko-toko elektronika tersebut. Pastikan rangkaian
tersebut disetting ke frekuensi transmitter. Pada saat pemancar dan juga
sinyal yang diterima oleh rangkaian radio FM pastinya akan ada suara
mendesis di output penerima. Ketika di rangkaian anti maling
ini, transistor T2 atau BC548 tidak aktif, tentu saja ini bisa membuat
komponen transistor T3 relay driver mendapatkan basis maju yang akan
dibiaskan melalui komponen resistor 10k R5 dan juga komponen relay akan
memperoleh energi.
Pada saat kendaraan Anda didatangi oleh pencuri yang mencoba untuk
mencuri kendaraan Anda selama beberapa meter, akan terjadi sebuah kontak
antara kendaraan dengan rangkaian radio yang merupakan sebuah pemancar
untuk mengaktifkan alarm yang dipasang di dalam kendaraan anda. Dari
desis sinyal AC tersebut akan digabungkan agar relay beralih ke
rangkaian dengan melalui audio transformator. Nah, sinyal AC yang telah
diperbaiki dan juga disaring oleh komponen dioda D1 dan juga komponen
kapasitor C8 serta komponen tegangan DC positif tersebut akan membias ke
arah komponen transistor T2. Pabila transistor T2 aktif, itu akan
menarik basis transistor relay T3 ke permukaan. Dan tentu saja relay
akan aktif dan alarm akan terhubung melalui komponen relay N / C
sehingga rangkaian anti maling atau alarm akan langsung berbunyi
meskipun pencuri merusak kabel tersebut.
Demikian penjelasan tentang rangkaian anti maling, semoga artikel rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.
Rangkaian lampu LED berjalan kini mudah ditemukan dimana-mana. Anda bisa menemukannya di pinggir
jalan, di mall, atau di toko-toko. Disebut sebagai rangkaian lampu LED
berjalan karena lampu LED yang terpasang pada papan rangkaian akan
menyala secara bergantian dari LED yang satu berganti ke LED yang
lainnya. Karena itu ketika diamati maka lampu LED akan benar-benar
tampak seperti berjalan. Percaya atau tidak, kini anda sudah bisa
membuat sendiri rangkaian lampu LED berjalan milik anda. Kalau tidak
percaya, mencoba mencarinya di internet. Maka anda akan menemukan banyak
sekali cara-cara untuk membuat lampu LED yang berjalan. Sedangkan,
untuk membuat LED berjalan anda membutuhkan beberapa komponen yang dapat
dicari dengan mudah.
Gambar Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan
Komponen-komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut, baterai
sebagai sumber tenaga, capasitor, resistor, IC NE555, IC 4017B, lampu
LED yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan jumlahnya sesuai kebutuhan,
papa PCB yang bersih, bubuk pelarut PCB, setrika, dan air panas. Untuk
cara pembuatan dari rangkaian Lampu LED berjalan dapat anda cari sendiri
di internet. Cara membuatnya memang agak rumit. Apalagi kalau anda
menginginkan hasil yang baik dan sempurna. Karena itu untuk urusan
rangkaian lampu LED berjalan, lebih baik anda membelinya saja. Harga
yang mahal akan menentukan kualitas dari lampu LED berjalan tersebut.
Pilih yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Proses kerja dari rangkaian lampu LED berjalan antara lain sebagai
berikut, yakni IC NE555 merupakan komponen utamanya yang bisa
menghasilkan pulsa atau sinyal logika. Karena itulah lampu LED akan
menyala dan berkedip-kedip. Ditambah lagi satu IC 4017B yang akan
menghasilkan decade counter yang akan membuat lampu LED menjadi menyala
bergantian. Selebihnya adalah, komponen pendukung seperti contohnya
adalah diode, kapasitor trimpot and juga resistor, beberapa komponen
pendukung ini berfungsi sebagai pengatur putaran lampu LED. Sumber
tenaga yang digunakan sendiri adalah baterai. Sehingga kalau anda tidak
menggunakan baterai, anda juga tidak akan bisa menggunakan power suply
sebagai sebuah sumber tenaga untuk rangkaian lampu LED berjalan.
Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian lampu LED berjalan, semoga artikel yang kita bahas kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.